My title page contents

Jumat, 25 Mei 2018

Let's think the opposite





Ahh, ini post-an terbaruku setelah udah lama gak ngepost. Padahal setiap malam aku selalu dapat ide untuk nulis, tapi penyakit mager nya itu loh, haha. Jadi i posted this, i want you all never give up on something do you hold. On something do you want, on your dream, and be thankful of it. 


Di dunia ini ada begitu banyak orang yang jatuh, tapi mereka bangkit lagi. Ada begitu banyak air mata, tapi mereka tetap tersenyum seolah dunia begitu indah untuk ditangisi. Itu semua tidak sebanding dengan apa yang kita rasakan. Setiap kita jatuh, kita terluka, bisakah mencoba bangkit dan menyembuhkan rasa sakit dengan kembali berusaha?. Ketika hal buruk datang, cobalah mencari hal baik dalam celah-celah keterpurukan.

Saya pernah mengalami penipuan, tapi hal itu membuat saya sadar atas hal-hal buruk yang pernah saya lakukan. Banyak hal yang saya dapati ketika saya mencoba merenung kesalahan apa yang sudah saya perbuat, namun hal itu tidak sebanding dengan apa yang saya terima. Rasanya tuhan begitu baik saat menegur saya. saya pun mencoba menata kembali hidup dan mencoba menjadi orang yang berguna. 

Dari situ kita belajar bahwa setiap hal buruk datang untuk menandakan akan datangnya hal baik suatu hari nanti. Itu semua kembali kepada kita, bagaimana kita menanggapinya. Bagaimana cara kita menyikapinya.


Ketika anda tidak mendapatkan apa yang anda inginkan padahal anda sudah berusaha sangat keras untuk mendapatkannya, janganlah menyerah. Cobalah bersyukur. mungkin usaha anda belum begitu keras dimata tuhan, mungkin anda akan mendapatkannya di lain waktu, mungkin anda akan diberi hal yang lebih dijalan ini. begitu banyak kemungkinan yang akan anda terima. Percayalah. Tidak ada hal baik yang datang tanpa ada pengorbanan. 

Saat saya lulus SMA, saya begitu percaya bahwa saya akan lulus pada universitas yang saya mau dan jurusan yang saya inginkan. Namun tuhan tidak mengindahkan jalan itu. Saya gagal. Saya mencoba kembali namun tetap gagal. Sebagai gantinya, tuhan memberi pilihan lain. Jalan alternatif. Saya tetap diterima di universitas negri lain tapi tetap dengan jurusan impian saya. 


Mungkin itu bukanlah keinginan saya, mungkin itu bukanlah universitas yang saya inginkan, levelnya jauh dibawah. Namun saya mencoba menerima karena ini adalah pilihan saya. biarpun tidak berhasil menjadi mahasiswa di universitas impian, tapi saya tetap bisa mengemban program studi yang saya inginkan.



Ketika saya merasa sangat sedih, karena teman-teman saya berada di atas saya, saya mencoba melihat sedikit kebaikan dari apa yang saya dapatkan. Tahun itu ada lebih dari 1 juta siswa yang mengikuti Ujian Nasional di Indonesia, dan lebih dari 600 ribu pendaftar universitas namun hanya 100 ribu orang yang mendapatkan kursi tersebut. Saya adalah 1 dari sekian banyak orang yang beruntung yang bisa melanjutkan pendidikan. Masih banyak diluar sana anak-anak yang tidak bisa melanjutkan pendidikannya. Begitu banyak konflik dinegara-negara mereka yang mengakibatkan putusnya sekolah. Bahkan mereka putus asa akan mimpi yang tak tergapai.


Betapa beruntungnya kita. Saat kita menggunakan smartphone yang kameranya dapat menyamarkan jerawat, tapi diluar sana ada begitu banyak orang-orang yang tak pernah berfoto sekalipun. Ketika kita asyik menghabiskan uang untuk hal-hal yang tidak berguna, tapi diluar sana ada begitu banyak mata-mata yang menatap hampa, seakan dunia ini begitu gelap dimata mereka.


Ketika kita hidup damai, tidur dengan nyenyak, dengan perut yang kenyang dan hati yang riang, tapi ada begitu banyak anak yang setiap malam berdoa semoga hari esok perang akan usai. Hari esok keajaiban akan datang, hari esok keadilan akan terungkap, hari esok adalah hari dimana mereka bisa hidup tanpa rasa takut, tanpa gelisah. 

Tidakkah kita bisa bersyukur atas setiap hal yang terjadi di kehidupan kita?

Makanan yang kita makan, air yang kita pakai untuk mandi, baju yang kita kenakan, bahkan atas oksigen yang masih bisa kita hirup dengan gratis. Atas jantung yang masih berdetak. Biarpun itu sangat sulit, tapi tak bisakah kita biasakan untuk bersyukur atas hidup gratis yang kita jalani setiap sebelum tidur?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar